Sadarkah engkau bahwa para penghuni
surga melihat penghuni surga yang berada di ghurfah (tingkat atas) seperti
mereka melihat bintang di langit (HR Muslim)
pernahkah engkau mengira bahwa
hanya mengorbankan sedikit sekali tenaga, sedikit sekali menit dari 1440 menit
yang kita miliki sehari, dapat meningkatkan derajat di surga?
Berikut adalah beberapa amalan (berdasarkan
hadits yang shahih-hasan) yang mudah dan ringan untuk dilakukan, namun
besar sekali pahalanya.
1. Membaca : subhaanallaahi wa bihamdihi
subhaanallaahil ‘adzim
“Ada dua kalimat yang dicintai
oleh Allah, ringan di lisan, dan berat ditimbangan: (yaitu bacaan)
subhaanallaahi wa bihamdihi subhaanallaahil ‘adzim [Mahasuci Allah dan dengan
memujiNya, Mahasuci Allah Yang Mahaagung” (HR. Al Bukhari)
“Barangsiapa di waktu pagi dan
sore membaca: ‘subahanallah wa bihamdihi‘ seratus kali maka tidak ada seorang pun yang datang pada hari
kiamat dengan membawa pahala yang lebih baik dari pahala yang dia bawa, kecuali
orang yang membaca seperti yang dia baca atau lebih banyak.” (HR.
Muslim)
2. Wudhu dengan sempurna dan membaca do’a
“Barangsiapa yang berwudhu
dengan sempurna, kemudian selesai wudlu dia membaca: asyhadu allaa ilaha
illallah wa anna muhammadan abdullahi wa rasuuluh [aku bersaksi bahwa tiada
sesembahan yang berhak disembah selain Allah, dan bahwasanya Muhammad adalah
hamba Allah dan RasulNya], maka akan
dibukakan untuknya pintu surga yang jumlahnya delapan, dan dia boleh masuk dari
pintu mana saja yang dia sukai.” (HR. Muslim)
3. Menghadiri shalat jumat di awal waktu,
dengan memperhatikan adabnya.
“Barangsiapa yang membasuh
(kepalanya) dan mencuci (seluruh tubuhnya) di hari jum’at (mandi besar, ed.),
lalu berangkat ke masjid pagi-pagi, dan dia mendapatkan khutbah dari awal, dia
berjalan dan tidak naik kendaraan, dia mendekat ke khatib, konsentrasi
mendengarkan khutbah dan tidak berbicara maka
setiap langkahnya (dinilai) sebagaimana pahala puasa dan shalat malam selama
setahun.” (HR. Abu Dawud)
4. Shalat dhuha dua rakaat
“Setiap ruas tulang kalian
wajib disedekahi, setiap tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir bernilai sedekah,
amar ma’ruf nahi munkar bernilai sedekah, dan semua kewajiban sedekah itu bisa ditutupi dengan dua rakaat shalat
dhuha.” (HR. Muslim & Abu Dawud)
5. Berdzikir di masjid setelah shubuh
“Barangsiapa yang shalat subuh
berjamaah, kemudian tetap duduk di masjid sampai terbit matahari, kemudian
shalat dua rakaat maka dia mendapat
pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna.” (HR. At Tirmidzi)
6. Membaca Al Qur’an
“Barangsiapa yang membaca satu
huruf dari Al Qur’an maka dia mendapat satu pahala kebaikan. Dan setiap satu
pahala itu dilipatkan menjadi 10 kali….” (HR. At Tirmidzi)
7. Membaca Subhanallah wa bihamdihi 'adada khalqihi.Wa ridha nafsihi.Wa zinata
'arsyihi. Wa midada kalimatihi.
Dari Ummul mu'minin yaitu
Juwairiyah binti al-Harits radhiallahu 'anha bahwasanya Nabi
salallaahua’laihiwassalam keluar dari rumahnya pada pagi hari ketika
bersembahyang Subuh. Waktu itu Juwairiyah ada di dalam masjidnya. Kemudian
beliau i salallaahua’laihiwassalam kembali setelah melakukan shalat Dhuha,
sedangkan Juwairiyah duduk. Kemudian beliau i salallaahua’laihiwassalam
bersabda: "Engkau masih tetap dalam keadaan di waktu tadi saya tinggalkan."
Juwairiyah menjawab: "Ya." Nabi i salallaahua’laihiwassalam lalu
bersabda: "Saya telah mengucapkan setelah meninggalkan engkau tadi empat
macam kalimat, sebanyak tiga kali, andaikata
kalimat-kalimat itu ditimbang dengan kalimat-kalimat yang engkau ucapkan sejak
hari ini tadi, niscaya kalimat-kalimat yang saya ucapkan itu menang daripada
yang engkau ucapkan.
Kalimat-kalimat itu ialah:
Subhanallah wa bihamdihi
* 'adada khalqihi.
* Wa ridha nafsihi.
* Wa zinata 'arsyihi.
* Wa midada kalimatihi.
Artinya
Maha Suci Allah dan dengan
mengucapkan puji-pujian padaNya,
*sebanyak hitungan makhluk-Nya,
*sesuai dengan keridhaan ZatNya, *seberat timbangan 'arasyNya dan *sepanjang
beberapa kalimatNya." (Riwayat Muslim)
8. Shalat berjama’ah di masjid
“Barangsiapa yang keluar dalam
keadaan suci, menuju masjid untuk melaksanakan shalat jama’ah maka pahalanya seperti pahala seperti orang yang
sedang haji dalam keadaan ihram.” (HR. Abu Dawud)
9. Shalat sunnah dua rakaat sebelum subuh
“Dua rakaat sebelum subuh lebih baik dari pada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim)
10. Membaca shalawat.
“Barangsiapa yang membaca
shalawat untukku sekali, maka Allah akan memberikan shalawat kepadanya sepuluh
kali, dihapuskan sepuluh kesalahan, dan diangkat sepuluh derajat.” (HR. An
Nasa’i)
11. Mengajak
orang lain untuk melakukan kebaikan
“Barangsiapa yang mengajak
kepada kebaikan maka dia mendapatkan pahala sebagaimana pahala orang yang
mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa yang
mengajak orang lain untuk melakukan kesesatan dan maksiat maka dia mendapat
dosa sebagaimana dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka
sedikit pun.” (HR. Muslim)
12. Istighfar.
“Barangsiapa yang rajin
beristighfar maka Allah akan berikan jalan keluar setiap ada kesulitan, Allah
berikan penyelesaian setiap mengalami masalah, dan Allah berikan rizki yang
tidak disangka-sangka.” (HR. Abu Dawud)
16 "Barangsiapa
mengucapkan: La ilaha illallahu wahdahu la syarikalah, lahul mulku wa lahul
hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qadir (Tiada Tuhan melainkan
Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. BagiNya adalah semua kerajaan dan
puji-pujian dan Allah adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu), sebanyak sepuluh
kali, maka ia adalah sebagaimana seorang yang memerdekakan empat jiwa dari keturunan Ismail." (HR Bukhari)
[Ammi Nur Baits]
***
Sekian amalan ringan yang mudah
diamalkan, semoga Allaah menolong kita semua agar dapat mengamalkan
amalan-amalan diatas. Dan penting untuk diketahui bahwa Allah lebih menyukai
amalan konsisten walaupun sedikit, daripada banyak tapi tidak langgeng. Jika
amalan tersebut berupa dzikir, maka marilah kita berusaha untuk
mengkonsentrasikan pikiran kepada apa yang kitabaca, dan berusaha untuk tidak membuat
pikiran melayang ke hal-hal lain. Terakhir, silahkan dicek kembali
hadist-hadist diatas karena kebanyakan sumber bukan dari sumber utama
(kitab-kitab hadist) melainkan sumber-sumber sekunder.
wallahu a'lam