Selasa, 27 Mei 2014

Pentingkah shalat?






Bismillaah
Semoga Allah memudahkannya dan memberi taufik kepada setiap orang yang membaca tulisan ini. Sungguh menyedihkan jika kita melirik sekeliling kita, beberapa orang yang di KTP-nya mengaku Islam, namun biasa meninggalkan rukun Islam satu ini. Mungkin di antara mereka, ada yang hanya melaksanakan shalat sekali sehari, itu pun kalau ingat. Mungkin ada pula yang hanya melaksanakan shalat sekali dalam seminggu yaitu shalat Jum’at. Padahal shalat memiliki keutamaan yang luar biasa, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

Dari ‘Abdullah bin Mas’ud, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, amalan apakah yang paling utama?” Jawab beliau, “Shalat pada waktunya.” (HR. Bukhari no. 7534)

Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat shubuh dan ashar) maka dia akan masuk surga.” (HR. Bukhari no. 574)

Namun pada kesempatan lain beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda

“(Pembatas) antara seorang muslim dan kesyirikan serta kekafiran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim no. 257).

Ibnu Qayyim Al Jauziyah –rahimahullah- mengatakan, ”Kaum muslimin bersepakat bahwa meninggalkan shalat lima waktu dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum minuman keras. Orang yang meninggalkannya akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah serta mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat.” (Ash Sholah, hal. 7)

Tidak ada beda pendapat di antara kaum muslimin tentang kafirnya orang yang meninggalkan shalat karena mengingkari kewajibannya. Namun apabila meninggalkan shalat karena malas dan tetap meyakini shalat lima waktu itu wajib -sebagaimana kondisi sebagian besar kaum muslimin saat ini-, maka dalam hal ini ada perbedaan pendapat (Lihat Nailul Author, 1/369).

Alangkah besarnya masalah ini hingga banyak dari sahabat dan beberapa ulama mengatakan meninggalkan shalat karena malas-malasan (walaupun tetap meyakini kewajibannya) telah murtad. Pendapat ini adalah pendapat Imam Ahmad, pendapat sebagian ulama Syafi’iyah, pendapat Umar bin Al Khothob (sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Hazm), ‘Abdurrahman bin ‘Auf, Abu Hurairah, dll.

[Sekedar informasi bahwasanya perbedaan seseorang yang wafat dalam keadaan ber-Islam dan murtad (di hari kiamat) adalah sebanyak apapun dosa seorang mukmin, tetap dapat keluar dari neraka, berbeda dengan seorang non-muslim (murtad) maka dia abadi di neraka.]

Semoga tulisan yang singkat ini bermanfaat bagi kaum muslimin. Semoga kita dapat mengingatkan kerabat, saudara dan sahabat kita mengenai bahaya meninggalkan shalat lima waktu. Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

Amalan ringan yang besar pahalanya





Sadarkah engkau bahwa para penghuni surga melihat penghuni surga yang berada di ghurfah (tingkat atas) seperti mereka melihat bintang di langit (HR Muslim)
pernahkah engkau mengira bahwa hanya mengorbankan sedikit sekali tenaga, sedikit sekali menit dari 1440 menit yang kita miliki sehari, dapat meningkatkan derajat di surga?
Berikut adalah beberapa amalan (berdasarkan hadits yang shahih-hasan) yang mudah dan ringan untuk dilakukan, namun besar sekali pahalanya.

1. Membaca : subhaanallaahi wa bihamdihi subhaanallaahil ‘adzim

“Ada dua kalimat yang dicintai oleh Allah, ringan di lisan, dan berat ditimbangan: (yaitu bacaan) subhaanallaahi wa bihamdihi subhaanallaahil ‘adzim [Mahasuci Allah dan dengan memujiNya, Mahasuci Allah Yang Mahaagung” (HR. Al Bukhari)

“Barangsiapa di waktu pagi dan sore membaca: ‘subahanallah wa bihamdihi‘ seratus kali maka tidak ada seorang pun yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala yang lebih baik dari pahala yang dia bawa, kecuali orang yang membaca seperti yang dia baca atau lebih banyak.” (HR. Muslim)

2. Wudhu dengan sempurna dan membaca do’a

“Barangsiapa yang berwudhu dengan sempurna, kemudian selesai wudlu dia membaca: asyhadu allaa ilaha illallah wa anna muhammadan abdullahi wa rasuuluh [aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, dan bahwasanya Muhammad adalah hamba Allah dan RasulNya], maka akan dibukakan untuknya pintu surga yang jumlahnya delapan, dan dia boleh masuk dari pintu mana saja yang dia sukai. (HR. Muslim)

3. Menghadiri shalat jumat di awal waktu, dengan memperhatikan adabnya.

“Barangsiapa yang membasuh (kepalanya) dan mencuci (seluruh tubuhnya) di hari jum’at (mandi besar, ed.), lalu berangkat ke masjid pagi-pagi, dan dia mendapatkan khutbah dari awal, dia berjalan dan tidak naik kendaraan, dia mendekat ke khatib, konsentrasi mendengarkan khutbah dan tidak berbicara maka setiap langkahnya (dinilai) sebagaimana pahala puasa dan shalat malam selama setahun. (HR. Abu Dawud)

4. Shalat dhuha dua rakaat

“Setiap ruas tulang kalian wajib disedekahi, setiap tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir bernilai sedekah, amar ma’ruf nahi munkar bernilai sedekah, dan semua kewajiban sedekah itu bisa ditutupi dengan dua rakaat shalat dhuha.” (HR. Muslim & Abu Dawud)

5. Berdzikir di masjid setelah shubuh

“Barangsiapa yang shalat subuh berjamaah, kemudian tetap duduk di masjid sampai terbit matahari, kemudian shalat dua rakaat maka dia mendapat pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna. (HR. At Tirmidzi)

6. Membaca Al Qur’an
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur’an maka dia mendapat satu pahala kebaikan. Dan setiap satu pahala itu dilipatkan menjadi 10 kali….” (HR. At Tirmidzi)

7. Membaca Subhanallah wa bihamdihi  'adada khalqihi.Wa ridha nafsihi.Wa zinata 'arsyihi. Wa midada kalimatihi.
Dari Ummul mu'minin yaitu Juwairiyah binti al-Harits radhiallahu 'anha bahwasanya Nabi salallaahua’laihiwassalam keluar dari rumahnya pada pagi hari ketika bersembahyang Subuh. Waktu itu Juwairiyah ada di dalam masjidnya. Kemudian beliau i salallaahua’laihiwassalam kembali setelah melakukan shalat Dhuha, sedangkan Juwairiyah duduk. Kemudian beliau i salallaahua’laihiwassalam bersabda: "Engkau masih tetap dalam keadaan di waktu tadi saya tinggalkan." Juwairiyah menjawab: "Ya." Nabi i salallaahua’laihiwassalam lalu bersabda: "Saya telah mengucapkan setelah meninggalkan engkau tadi empat macam kalimat, sebanyak tiga kali, andaikata kalimat-kalimat itu ditimbang dengan kalimat-kalimat yang engkau ucapkan sejak hari ini tadi, niscaya kalimat-kalimat yang saya ucapkan itu menang daripada yang engkau ucapkan.
Kalimat-kalimat itu ialah:
Subhanallah wa bihamdihi
* 'adada khalqihi.
* Wa ridha nafsihi.
* Wa zinata 'arsyihi.
* Wa midada kalimatihi.
Artinya
Maha Suci Allah dan dengan mengucapkan puji-pujian padaNya,
*sebanyak hitungan makhluk-Nya, *sesuai dengan keridhaan ZatNya, *seberat timbangan 'arasyNya dan *sepanjang beberapa kalimatNya." (Riwayat Muslim)

8. Shalat berjama’ah di masjid

“Barangsiapa yang keluar dalam keadaan suci, menuju masjid untuk melaksanakan shalat jama’ah maka pahalanya seperti pahala seperti orang yang sedang haji dalam keadaan ihram.” (HR. Abu Dawud)

9. Shalat sunnah dua rakaat sebelum subuh

 “Dua rakaat sebelum subuh lebih baik dari pada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim)

10. Membaca shalawat.

“Barangsiapa yang membaca shalawat untukku sekali, maka Allah akan memberikan shalawat kepadanya sepuluh kali, dihapuskan sepuluh kesalahan, dan diangkat sepuluh derajat.” (HR. An Nasa’i)




11.  Mengajak orang lain untuk melakukan kebaikan

“Barangsiapa yang mengajak kepada kebaikan maka dia mendapatkan pahala sebagaimana pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa yang mengajak orang lain untuk melakukan kesesatan dan maksiat maka dia mendapat dosa sebagaimana dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun.” (HR. Muslim)

12. Istighfar.
“Barangsiapa yang rajin beristighfar maka Allah akan berikan jalan keluar setiap ada kesulitan, Allah berikan penyelesaian setiap mengalami masalah, dan Allah berikan rizki yang tidak disangka-sangka.” (HR. Abu Dawud)

16 "Barangsiapa mengucapkan: La ilaha illallahu wahdahu la syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qadir (Tiada Tuhan melainkan Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. BagiNya adalah semua kerajaan dan puji-pujian dan Allah adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu), sebanyak sepuluh kali, maka ia adalah sebagaimana seorang yang memerdekakan empat jiwa dari keturunan Ismail." (HR Bukhari)
[Ammi Nur Baits]

                                                                        ***
Sekian amalan ringan yang mudah diamalkan, semoga Allaah menolong kita semua agar dapat mengamalkan amalan-amalan diatas. Dan penting untuk diketahui bahwa Allah lebih menyukai amalan konsisten walaupun sedikit, daripada banyak tapi tidak langgeng. Jika amalan tersebut berupa dzikir, maka marilah kita berusaha untuk mengkonsentrasikan pikiran kepada apa yang kitabaca, dan berusaha untuk tidak membuat pikiran melayang ke hal-hal lain. Terakhir, silahkan dicek kembali hadist-hadist diatas karena kebanyakan sumber bukan dari sumber utama (kitab-kitab hadist) melainkan sumber-sumber sekunder.

wallahu a'lam